Terjemahkan Halaman Ini Ke Bahasa Lain

Selasa, 30 September 2014

Saham-Saham Layak Beli Part 4

Salam sejahtera untuk semua pembaca setia blog ini,

Seperti yang kita ketahui bersama, beberapa hari terakhir ini IHSG mengalami koreksi beruntun dan tentunya membawa sebagian besar saham yang ada di BEI juga mengalami penurunan. Menurut penulis sendiri penurunan ini masih wajar dan untuk Anda yang bertipe investor seperti penulis justru akan senang dengan penurunan seperti ini atau bahkan makin turun makin senang karena itu artinya akan banyak saham-saham murah bertebaran :D 

Berikut adalah beberapa alasan kenapa penulis tidak suka mengejar harga:
1. jika penulis masuk di pertengahan jalan maka rasio risk rewardnya menjadi 50:50 alias 1:1 dan penulis tidak suka dengan rasio risk reward 1:1 tersebut. 
2. untuk berjaga-jaga jika terjadi koreksi seperti saat ini atau bahkan lebih buruk, penulis yang sudah membeli di harga bawah dan "let the profit run" hanya akan mengalami penurunan profit alias tidak mengalami kerugian seperti mereka yang baru membeli di harga atas beberapa hari yang lalu atau bisa dibilang resikonya lebih terbatas.

Well, apapun keadaan marketnya, jadikan saja pelajaran agar kita lebih DISIPLIN dan lebih mematangkan diri dalam berinvestasi di dunia persahaman. Lagipula pasti ada saham-saham yang menarik untuk diperhatikan atau bahkan dibeli dalam kondisi market seperti ini. Untuk membantu pembaca dalam mensortir saham-saham yang akan dibeli, berikut penulis memberikan List Saham-Saham Layak Beli Part 4 :D

List saham dibawah ini sudah di sortir dari ± 500 saham yang listing di BEI berdasarkan closing price pada saat artikel ini ditulis:
P = PWON (404), PUDP (490), PRAS (218), PNLF (278), PNIN (655), PICO (166), 
     PGAS (6000), PEGE (200), PDES (165), PANS (5125), PNBN (975).
Q = -------TIDAK ADA-------
R = RUIS (212), RICY (181), RDTX (6000).
S = SSIA (740), SRSN (50), SRIL (129), SQBI (313500), SPMA (201), SONA (4100), 
     SMSM (4535), SMGR (15425), SMDM (155), SMRA (1220), SHID (295)SDPC (94)
     SCMA (3825), SCCO (3875).
T = TSPC (2530), TRUS (421), TRST (350), TURI (695), TRIM (69), TPMA (370), 
     TOTO (3750), TMPO (137), TIFA (226), TBMS (12525).

Catatan:
1. Saham-saham dan harga diatas tidak semua nya merupakan entri terbaik menurut penulisContoh: (SRIL) penulis baru mau beli jika harga nya <110 tapi diharga sekarang pun kalau mau beli menurut penulis ok2 saja asal disiapkan trading plan dan money managementnya. 
2. Tentu saja waktu membeli yang baik adalah saat harga saham tersebut turun/ihsg koreksi, kalau di kondisi sekarang sebetulnya sudah ditengah jalan dan biasanya penulis tidak mau entri di saat seperti ini. 
3. Saham-saham yang penulis sebut diatas bukan berarti tidak bisa turun. Tapi bagi penulis, sekalipun harga saham-saham diatas tersebut turun kalau penulis sudah menetapkan entri terbaik ya penurunan itu penulis anggap sebuah bonus yaitu diberi kesempatan tambah beli dengan harga diskon :D
4. Penulis tidak memasukkan saham-saham komoditi karena penulis tidak menguasai saham-saham komoditi, terlalu banyak faktor yang harus diperhatikan dan mempengaruhi harga sahamnya selain fundamental perusahaan yang bersangkutan, seperti harga komoditi dunia, keadaan politik internasional dan kawan-kawannya.
5. Penulis tidak akan menjawab pertanyaan seputar DIHARGA BERAPA ENTRI TERBAIK SAHAM A, B ATAU C, karena akan mengganggu beberapa pihak dengan tujuan tertentu. Silahkan pembaca menunggu ulasan per masing-masing saham seperti artikel EKAD, jika pembaca ingin mengetahui ENTRI, STOP LOSS, DAN TARGET suatu saham.

Ok, buat yang mau bertanya silahkan bertanya di tempat yang sudah disediakan. Penulis akan mencoba menjawabnya selama pertanyaan-pertanyaan tersebut penulis rasa bisa menjawabnya. 

Sampai ketemu di artikel "Saham-Saham Layak Beli Part 5" :D.

Sabtu, 27 September 2014

Warren Buffett Rule #1


Apa gunanya terburu-buru membeli suatu saham tanpa pertimbangan yang matang?

Jika Anda terlambat membeli, Anda hanya akan ketinggalan/kehilangan kesempatan 
tetapi 
Jika Anda salah membeli, Anda akan meresikokan aset Anda kedalam peluang kerugian.

Rabu, 24 September 2014

Saham-Saham Layak Beli Part 3

Selamat malam dan selamat membaca :D 

List saham dibawah ini sudah di sortir dari ± 500 saham yang listing di BEI berdasarkan closing price pada saat artikel ini ditulis:
K = KONI (207), KIJA (266), KICI (280), KDSI (362), KBLM (156), KBLI (137).
L = LPLI (530), LPCK (8100), LMSH (7425), LION (10250), LEAD (4850), LAMI (302), 
     LPGI (5100).
M = MTDL (550), MRAT (385), MPMX (1040), MICE (362), MFMI (200), MFIN (795), 
      MERK (173000), MDLN (540), MCOR (205), MBTO (199), MBSS (1350), 
      MAYA (1425).
N = NRCA (1020), NISP (1355), NIPS (264), NELY (160).
O = ----TIDAK ADA----

Catatan:
1. Saham-saham dan harga diatas tidak semua nya merupakan entri terbaik menurut penulisContoh: (MPMX) penulis baru mau beli jika harga nya <900 tapi diharga sekarang pun kalau mau beli menurut penulis ok2 saja asal disiapkan trading plan dan money managementnya. 
2. Tentu saja waktu membeli yang baik adalah saat harga saham tersebut turun/ihsg koreksi, kalau di kondisi sekarang sebetulnya sudah ditengah jalan dan biasanya penulis tidak mau entri di saat seperti ini. 
3. Saham-saham yang penulis sebut diatas bukan berarti tidak bisa turun. Tapi bagi penulis, sekalipun harga saham-saham diatas tersebut turun kalau penulis sudah menetapkan entri terbaik ya penurunan itu penulis anggap sebuah bonus yaitu diberi kesempatan tambah beli dengan harga diskon :D
4. Penulis tidak memasukkan saham-saham komoditi karena penulis tidak menguasai saham-saham komoditi, terlalu banyak faktor yang harus diperhatikan dan mempengaruhi harga sahamnya selain fundamental perusahaan yang bersangkutan, seperti harga komoditi dunia, keadaan politik internasional dan kawan-kawannya.
5. Penulis tidak akan menjawab pertanyaan seputar DIHARGA BERAPA ENTRI TERBAIK SAHAM A, B ATAU C, karena akan mengganggu beberapa pihak dengan tujuan tertentu. Silahkan pembaca menunggu ulasan per masing-masing saham seperti artikel EKAD, jika pembaca ingin mengetahui ENTRI, STOP LOSS, DAN TARGET suatu saham.

Ok, buat yang mau bertanya silahkan bertanya di tempat yang sudah disediakan. Penulis akan mencoba menjawabnya selama pertanyaan-pertanyaan tersebut penulis rasa bisa menjawabnya. 

Sampai ketemu di artikel "Saham-Saham Layak Beli Part 4" :D.

Minggu, 21 September 2014

Saham-Saham Layak Beli Part 2

Selamat pagi dan selamat membaca :D 

List saham dibawah ini sudah di sortir dari ± 500 saham yang listing di BEI berdasarkan closing price pada saat artikel ini ditulis:
F = FISH (1785).
G = GWSA (189), GMTD (8000), GLOB (1075), GDST (88), GAMA (52).
H = HMSP (71500), HDFA (220).
I = ISSP (286), IPOL (95), INPC (90), INKP (1205), INDY (785), INDX (246), 
    INDS (2055), INDF (7100), INAI (312), IKBI (1085), IGAR (282).
J = JSPT (750), JPRS (252).

Catatan:
1. Saham-saham dan harga diatas tidak semua nya merupakan entri terbaik menurut penulisContoh: (GLOB) penulis baru mau beli jika harga nya <950 tapi diharga sekarang pun kalau mau beli menurut penulis ok2 saja asal disiapkan trading plan dan money managementnya. 
2. Tentu saja waktu membeli yang baik adalah saat harga saham tersebut turun/ihsg koreksi, kalau di kondisi sekarang sebetulnya sudah ditengah jalan dan biasanya penulis tidak mau entri di saat seperti ini. 
3. Saham-saham yang penulis sebut diatas bukan berarti tidak bisa turun. Tapi bagi penulis, sekalipun harga saham-saham diatas tersebut turun kalau penulis sudah menetapkan entri terbaik ya penurunan itu penulis anggap sebuah bonus yaitu diberi kesempatan tambah beli dengan harga diskon :D
4. Penulis tidak memasukkan saham-saham komoditi karena penulis tidak menguasai saham-saham komoditi, terlalu banyak faktor yang harus diperhatikan dan mempengaruhi harga sahamnya selain fundamental perusahaan yang bersangkutan, seperti harga komoditi dunia, keadaan politik internasional dan kawan-kawannya.
5. Penulis tidak akan menjawab pertanyaan seputar DIHARGA BERAPA ENTRI TERBAIK SAHAM A, B ATAU C, karena akan mengganggu beberapa pihak dengan tujuan tertentu. Silahkan pembaca menunggu ulasan per masing-masing saham seperti artikel EKAD, jika pembaca ingin mengetahui ENTRI, STOP LOSS, DAN TARGET suatu saham.

Ok, buat yang mau bertanya silahkan bertanya di tempat yang sudah disediakan. Penulis akan mencoba menjawabnya selama pertanyaan-pertanyaan tersebut penulis rasa bisa menjawabnya. 

Sampai ketemu di artikel "Saham-Saham Layak Beli Part 3" :D.

Rabu, 17 September 2014

Saham-Saham Layak Beli Part 1

Menanggapi artikel sebelumnya "Saham-Saham Tidak Layak Beli Part 1-5", penulis mendapat banyak permintaan untuk membahas kebalikannya yaitu "Saham-Saham Layak Beli". Awalnya penulis kira mudah karena hanya tinggal membalik saja, yang tidak masuk saham-saham tidak layak beli berarti otomatis masuk ke list saham-saham layak beli. Ternyata oh ternyata, tidak semudah yang penulis pikirkan bahkan penulis sedikit bingung karena untuk membeli sebuah saham selain fundamentalnya harus ok maka juga harus diperhatikan apakah harganya cocok sehingga kita memutuskan untuk membeli saham tersebut di harga tertentu. Harga cocok pun bukan berarti tidak bisa turun lagi karena masih ada beberapa pertimbangan lain selain hanya harga dan fundamental seperti likuiditas, marketcap, dll (yang dianggap oleh beberapa orang adalah penting). 

Intinya seperti yang penulis pernah sampaikan di artikel sebelumnya, bahwa investasi bukanlah hal yang mudah, hanya seringkali dibungkus begitu rupa sehingga terlihat mudah dan simple. So, artikel ini jangan ditelan mentah-mentah, silahkan disesuaikan dengan analisa pribadi masing-masing pembaca dan mungkin untuk pembaca yang merupakan teknikal analis dapat menggabungkannya dengan ilmu teknikal Anda untuk memperoleh harga beli yang terbaik (menurut ilmu dan keyakinan yang dianut).

Tujuan ditulisnya artikel ini adalah memberitahu pembaca bahwa saham-saham dibawah ini berfundamental baik, jadi pembaca tinggal mencari/menentukan entri terbaik menurut pembaca. Mengapa fundamental baik ini sangat penting? Fundamental yang baik tidak akan menjaga saham yang pembaca beli tidak turun melainkan menjaga agar saham yang pembaca beli tidak terkena suspensi/delisting/harganya mentok di 50 (contoh: KARK, TRUB, DLL).


Sekali lagi penulis ingatkan, semua tulisan dalam blog ini mengandung 
pemikiran dan idealisme penulis, untuk pembaca yang baru pertama kali 
membaca blog ini ada baiknya kita Berkenalan terlebih dahulu :D

Ok, mari kita mulai membuat list nya :D

List saham dibawah ini sudah di sortir dari ± 500 saham yang listing di BEI berdasarkan closing price pada saat artikel ini ditulis:
A = ASSA (220), ASRM (1250), ASRI (490), ASII (7275), ASDM (975), ARTI (125), 
     APLN (372), APLI (79), AMFG (8400), AMAG (249), AKPI (800), AHAP (248), 
     AGRO (119), ADMF (11350).
B = BVIC (124), BUDI (110), BTPN (4525), BTON (500), BRNA (795), BRAM (3100), 
     BNLI (1465), BNGA (1000), BNBA (173), BMRI (10275), BJTM (444), BJBR (825), 
     BIPP (89), BIPI (128), BDMN (3745), BBTN (1080), BBRI (10400),  BBCA (12250)
     BBNI (5625), BBKP (740), BFIN (2205).
C = CTRS (2210), CTRP (765), CPGT (111), CLPI (965), CINT (364), CFIN (460), 
     CEKA (1725).
D = DPNS (397), DGIK (191), DART (690), DAJK (495).
E = EMDE (135), ECII (1500), EKAD (460).

Catatan:
1. Saham-saham dan harga diatas tidak semua nya merupakan entri terbaik menurut penulis. Contoh: (BIPI) penulis baru mau beli jika harga nya <110 tapi diharga sekarang pun kalau mau beli menurut penulis ok2 saja asal disiapkan trading plan dan money managementnya. 
2. Tentu saja waktu membeli yang baik adalah saat harga saham tersebut turun/ihsg koreksi, kalau di kondisi sekarang sebetulnya sudah ditengah jalan dan biasanya penulis tidak mau entri di saat seperti ini. 
3. Saham-saham yang penulis sebut diatas bukan berarti tidak bisa turun. Tapi bagi penulis, sekalipun harga saham-saham diatas tersebut turun kalau penulis sudah menetapkan entri terbaik ya penurunan itu penulis anggap sebuah bonus yaitu diberi kesempatan tambah beli dengan harga diskon :D
4. Penulis tidak memasukkan saham-saham komoditi karena penulis tidak menguasai saham-saham komoditi, terlalu banyak faktor yang harus diperhatikan dan mempengaruhi harga sahamnya selain fundamental perusahaan yang bersangkutan, seperti harga komoditi dunia, keadaan politik internasional dan kawan-kawannya.
5. Penulis tidak akan menjawab pertanyaan seputar DIHARGA BERAPA ENTRI TERBAIK SAHAM A, B ATAU C, karena akan mengganggu beberapa pihak dengan tujuan tertentu. Silahkan pembaca menunggu ulasan per masing-masing saham seperti artikel EKAD, jika pembaca ingin mengetahui ENTRI, STOP LOSS, DAN TARGET suatu saham.

Ok, buat yang mau bertanya silahkan bertanya di tempat yang sudah disediakan. Penulis akan mencoba menjawabnya selama pertanyaan-pertanyaan tersebut penulis rasa bisa menjawabnya. 

Sampai ketemu di artikel "Saham-Saham Layak Beli Part 2" :D.

Senin, 15 September 2014

Saham-Saham Tidak Layak Beli (Part 5)

Malam all, 
Ini bagian terakhir dari artikel "Saham-Saham Tidak Layak Beli" versi penulis, semoga tulisan-tulisan sebelumnya dapat memberikan ide kepada para pembaca dalam memilih/menjauhi saham tertentu. Rencananya artikel seperti ini akan diterbitkan setiap laporan keuangan dirilis (plus disesuaikan dengan ketersediaan waktu penulis), yah semoga saja dapat berjalan sesuai rencana :D

List saham dibawah ini sudah di sortir dari ± 500 saham yang listing di BEI berdasarkan closing price pada saat artikel ini ditulis:
U = UNTX, UNSP, UNIT, ULTJ.
V = VOKS, VIVA.
W = WTON, WINS, WICO, WEHA, WAPO.
X = ----TIDAK ADA-----
Y = YPAS.
Z = ZBRA. 

Note:
1. Beberapa saham diatas saat ini dalam keadaan di suspend. Penulis tetap mencantumkan nama saham-saham tersebut agar pembaca tidak terjebak ketika nanti suspensi saham tersebut dicabut. 
2. Saham-saham yang penulis sebut diatas bukan berarti tidak bisa naik karena kalau masalah naik atau tidaknya harga saham terkadang dipengaruhi oleh faktor tertentu diluar hanya valuasinya. Tapi bagi penulis sekalipun harga saham-saham diatas tersebut naik ya berarti bukan rejeki penulis. As simple as that :D
3. Penulis tidak memasukkan saham-saham komoditi karena penulis tidak menguasai saham-saham komoditi, terlalu banyak faktor yang harus diperhatikan dan mempengaruhi harga sahamnya selain fundamental perusahaan yang bersangkutan, seperti harga komoditi dunia, keadaan politik internasional dan kawan-kawannya.

Sampai ketemu di artikel selanjutnya :D.

Kamis, 11 September 2014

Saham-Saham Tidak Layak Beli (Part 4)

Salam sejahtera penulis ucapkan kepada pembaca setia blog ini.


Hari ini penulis akan melanjutkan list saham-saham yang menurut penulis tidak layak beli dan ini merupakan Part ke 4. Jika pembaca baru pertama kali mengunjungi blog ini, penulis sangat mengharapkan kesediaan pembaca untuk membaca dari awal blog ini dibuat (mumpung artikelnya belum banyak :D) agar pembaca memperoleh penjelasan yang utuh tentang apa yang penulis coba utarakan lewat blog ini.

Sebelum kita masuk ke list saham-saham yang tidak layak beli, izinkan penulis membagikan sebuah ide kepada para pembaca. Ide kali ini adalah "review dari beberapa saham yang masuk list saham-saham tidak layak beli part 1, 2, dan 3"

Part 1 (Closing Price 1 Sept 2014 vs Closing Price 11 Sept 2014)
========================================================
CSAP = 730 --> 605 (-17%)
CMPP = 219 --> 178 (-18,7%)
CMNP = 3925 --> 3175 (-19%)

Part 2 (Closing Price 5 Sept 2014 vs Closing Price 11 Sept 2014)
========================================================
INVS = 1230 --> 990 (-19,5%)

Part 3 (Closing Price 9 Sept 2014 vs Closing Price 11 Sept 2014)
========================================================
KBLV = 3600 --> 3400 (-5,5%)
LAPD = 71 --> 61 (-14%)
MYRX = 670 --> 630 (-5,9%)

Mungkin sebagian dari pembaca berpendapat: "Terlalu dini untuk mengambil kesimpulan, ini kan baru beberapa hari saja, mungkin saja setelah turun sekitar 15% (rata-rata) kedepannya saham-saham diatas akan naik lagi. Jangan buru-buru ambil kesimpulan!!!" 

Yah boleh saja berpendapat demikian, tapi kalau penulis melihatnya dari sudut pandang yang lain. Kalau dalam 8 hari kerja suatu saham turunnya sekitar 15%, bagaimana kalau dalam 30 hari kerja? Bukan tidak mungkin harga sahamnya makin turun bukan? (walaupun ada kemungkinan akan kembali naik) :D

Penulis tidak sedang membenarkan apa yang penulis tulis, penulis hanya memberikan data yang nyata dan silahkan pembaca mengambil kesimpulan sendiri-sendiri. Percayalah, VALUE IS A REAL THING. Koreksi dalam 2 hari ini (atau mungkin berlanjut) seyogya nya bagi penulis hanya membawa saham-saham yang di hargai premium kembali ke harga seharusnya :D

Ok, back to topic :D

List saham dibawah ini sudah di sortir dari ± 500 saham yang listing di BEI berdasarkan closing price pada saat artikel ini ditulis:
P = PYFA, PTSP, PTIS, PSKT, POOL, POLY, PNSE, PNBS, PTSN, PLIN, PLAS, PKPK, 
     PGLI, PBRX, PANR, PADI.
Q = ----------TIDAK ADA -----------
R = RODA, RMBA, RIMO, RIGS, RELI, RANC, RALS, RAJA, ROTI.
S = SUPR, SULI, SUGI, STAR, SSTM, SRAJ, SMRU, STTP, SMMA, SMCB, SKYB, SKLT,
     SKBM, SIPD, SIMA, SILO, SMMT, SIAP, SDRA, SDMU, SCPI, SCBD, SAME, SAFE, 
     SIDO.
T = TRUB, TRIS, TRIO, TRAM, TPIA, TOWR, TMPI, TKIM, TKGA, TRIL, TGKA, TFCO
     TELE, TCID, TBIG, TAXI.


Note:
1. Beberapa saham diatas saat ini dalam keadaan di suspend. Penulis tetap mencantumkan nama saham-saham tersebut agar pembaca tidak terjebak ketika nanti suspensi saham tersebut dicabut. 
2. Saham-saham yang penulis sebut diatas bukan berarti tidak bisa naik karena kalau masalah naik atau tidaknya harga saham terkadang dipengaruhi oleh faktor tertentu diluar hanya valuasinya. Tapi bagi penulis sekalipun harga saham-saham diatas tersebut naik ya berarti bukan rejeki penulis. As simple as that :D
3. Penulis tidak memasukkan saham-saham komoditi karena penulis tidak menguasai saham-saham komoditi, terlalu banyak faktor yang harus diperhatikan dan mempengaruhi harga sahamnya selain fundamental perusahaan yang bersangkutan, seperti harga komoditi dunia, keadaan politik internasional dan kawan-kawannya.

Sampai ketemu di artikel selanjutnya "Saham-saham Tidak Layak Beli (Part 5)" :D.

Selasa, 09 September 2014

Saham-Saham Tidak Layak Beli (Part 3)

Selamat malam penulis ucapkan untuk semua pembaca setia blog ini :D

Di artikel Part 3 ini penulis asumsikan pembaca sudah membaca artikel sebelumnya yaitu Saham-Saham Tidak Layak Beli (Part 1) dan Saham-Saham Tidak Layak Beli (Part 2). Jadi aturan dasar dan kondisi yang berlaku di dalamnya tidak perlu penulis jelaskan lagi. 

Ok, tanpa membuang waktu langsung saja kita ke intinya.

List saham dibawah ini sudah di sortir dari ± 500 saham yang listing di BEI berdasarkan closing price pada saat artikel ini ditulis:
K = KRAS, KRAH, KPIG, KREN, KOBX, KLBF, KBRI, KBLV, KARW, KAEF, KOIN.
L = LTLS, LPPF, LPKR, LMPI, LMAS, LCGP, LAPD.
M = MYRX, MYOR, MTSM, MTLA, MTFN, MSKY, MREI, MPPA, MYTX, MNCN, MLPT, 
      MLPL, MKPI, MIRA, MIDI, META, MEDC, MDRN, MDIA, MAPI, MAMI, MAIN, MAGP.
N = NOBU, NIRO, NIKL, NAGA.
O = OKAS, OCAP, OMRE.


Bonus
(Tulisan penulis di forum idsaham )

Untuk pembaca yang berkunjung ke idsaham ketika penulis menulis tentang saham MSKY diatas maka saat ini sudah terhindar dari penurunan saham MSKY sebesar 9% (1595 ke 1450) dalam ± 4 hari bursa dan kalau pembaca merupakan yang "menggemari" saham ini dan menganggap saham ini layak beli maka tidak ada salahnya juga membeli pada harga sekarang, setidaknya pembaca sudah "menabung" tidak kena potensial loss 9% sedangkan penulis sendiri masih menganggap saham ini tidak layak beli bahkan di harga closing hari ini :D

Note:
1. Beberapa saham diatas saat ini dalam keadaan di suspend. Penulis tetap mencantumkan nama saham-saham tersebut agar pembaca tidak terjebak ketika nanti suspensi saham tersebut dicabut. 
2. Saham-saham yang penulis sebut diatas bukan berarti tidak bisa naik karena kalau masalah naik atau tidaknya harga saham terkadang dipengaruhi oleh faktor tertentu diluar hanya valuasinya. Tapi bagi penulis sekalipun harga saham-saham diatas tersebut naik ya berarti bukan rejeki penulis. As simple as that :D
3. Penulis tidak memasukkan saham-saham komoditi karena penulis tidak menguasai saham-saham komoditi, terlalu banyak faktor yang harus diperhatikan dan mempengaruhi harga sahamnya selain fundamental perusahaan yang bersangkutan, seperti harga komoditi dunia, keadaan politik internasional dan kawan-kawannya.

Sampai ketemu di artikel selanjutnya "Saham-saham Tidak Layak Beli (Part 4)" :D.

Senin, 08 September 2014

EKAD Part 2

Hari ini ketika penulis sedang memperhatikan running trade dan beberapa saham yang penulis pantau, penulis menemukan suatu hal yang menarik perhatian penulis. Yup, ini berhubungan dengan tulisan penulis sebelumnya yaitu saham EKAD.

Lalu, apa yang menarik? Sepertinya saham ini masih diam disekitar harga itu-itu saja alias gak kemana-mana :D Yang menarik perhatian penulis adalah ini:
Transaksi saham EKAD 8 September 2014 sekitar jam 11.00 WIB (lihat yang penulis lingkari).

Yup, yang menarik buat penulis adalah adanya big house asing ikut beli "kecil-kecilan (bahkan kecil sekali value nya hanya Rp 1 juta an)" di saham yang menurut beberapa orang "tidak likuid dan diabaikan" ini. 

Penulis tentu tidak tau tujuan big house ini apa dan penulis juga tidak berencana menebak-nebak apa yang akan terjadi pada harga sahamnya karena itu bukan kompetensi penulis. Penulis hanya yakin, harga saham akan mengikuti nilai sebenarnya dari saham itu seperti yang investor panutan penulis ajarkan. So, kita saksikan sama-sama apa yang akan terjadi pada saham EKAD ini dalam beberapa waktu kedepan (tentu jangan harapkan 1-2 hari, 1-2 minggu, atau 1-2 bulan karena ini saham invest >> INVEST and SLEEP WELL) :D

Pada kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan selamat kepada pembaca sekalian yang mungkin sedang tersenyum gembira menikmati keuntungan dari saham-saham yang Anda pegang karena IHSG baru saja break all time high nya di 5251 (tahun 2013 yang lalu). Keep it simple and profitable. Gud luck :D

Note:
1. Teman-teman di sekuritas biasa menyebut pembelian kecil-kecil seperti diatas sebagai Basket Order.
2. Beberapa waktu yang lalu saat saham MTDL diharga 425 seingat penulis juga ada big house asing (ML atau MS) yang masuk tapi bedanya waktu itu dalam jumlah besar.

Jumat, 05 September 2014

Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL)

Teringatlah penulis, beberapa bulan yang lalu ketika saham SRIL berada pada level harga 190-200 dan banyak diperbincangkan karena sudah turun cukup besar dari harga tertingginya di 330. 

Saat itu penulis sempat mention bahwa harga saham SRIL masih kemahalan di 190-200 dan baru menarik bagi penulis disekitar harga 110. Per artikel ini ditulis, saham SRIL berada pada harga 146/147 yang baru saja menembus level all time low di 150. Apakah penurunan ini akan berlanjut? Well, hanya market dan waktu yang akan menjawab tapi menurut pendekatan yang penulis pakai “kemungkinan penurunan itu masih terbuka”.  

So, itu cuma history yang sudah lewat tetapi sekali lagi menjelaskan jika kita membeli saham yang salah akan menyebabkan 2 hal yaitu:
1. Si pembeli menderita kerugian.
2. Membuang-buang waktu karena jika saja kita membeli saham yang benar maka waktu yang kita investasikan (selain modal) akan membawa saham yang kita beli menuju ke target harga yang dituju atau setidaknya memberikan keuntungan untuk kita.

Lalu apa yang harus dilakukan sekarang?
- Buat Anda yang sudah nyangkut di harga atas, penulis sarankan averaging saja tapi jangan dekat-dekat averagingnya. Sisakan untuk averaging di level harga 110 (sapa tau beneran kesitu :D)
- Buat Anda penggemar saham ini tapi belum membelinya, ada baiknya menunggu sedikit lagi sekitar turun 10% dari 146/147 ini. Atau kalau Anda tidak sabar juga dan menurut Anda di harga 146/147 ini sudah “MURAH GILA”, ya silahkan saja. Siapkan saja rencana trading Anda :D

Ok, segitu saja kira-kira seputar SRIL ini. Siapa tau juga setelah “Ada yang membaca artikel ini”, harga SRIL tidak diturunkan lagi. Gud luck and happy investing :D

Saham-Saham Tidak Layak Beli (Part 2)

Tulisan ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya mengenai saham-saham yang menurut penulis tidak layak beli. Jika pembaca belum membaca artikel yang pertama, ada baiknya pembaca membacanya terlebih dahulu supaya tidak bingung. Semua kondisi dan note di artikel Saham-Saham Tidak Layak Beli Part 1 masih berlaku. 

Penulis kembali mengulang bahwa setiap artikel yang penulis tulis mengandung hasil pemikiran dan idealisme penulis terhadap apa yang penulis yakini dalam menilai suatu saham. Penulis meminta maaf jika ada hal-hal yang kiranya tanpa disadari oleh penulis menyinggung pihak-pihak tertentu yang memegang saham-saham yang penulis sebut. 

Marilah kita budayakan tindakan saling menerima perbedaan, setiap orang bebas untuk mengutarakan pendapatnya. Setiap investor memiliki jangka waktu berinvestasi dan gaya berinvestasi masing-masing dan penulis mengerti mengenai hal tersebut. Silahkan masing-masing dari kita mengambil tindakan sesuai dengan apa yang kita percayai, jangka waktu investasi kita, dan gaya berinvestasi kita. Penulis tidak sedang berusaha mempengaruhi pembaca, yang penulis tulis anggap saja sebuah ide dan semua keputusan ada di tangan Anda. Yang dapat penulis katakan, penulis menjamin tulisan penulis berasal dari pemikiran yang murni, beralasan (walaupun dalam beberapa hal penulis tidak dapat membuka alasan-alasan tersebut), jujur, dan berintegritas.

Ok, here we go :D

List saham dibawah ini sudah di sortir dari ± 500 saham yang listing di BEI berdasarkan closing price pada saat artikel ini ditulis:
F = FPNI, FORU, FMII, FASW, FAST, FREN.
G = GREN, GPRA, GMCW, GIAA, GSMF.
H = HOTL, HOME, HITS, HERO, HDTX.
I = ISAT, INVS, INTD, INTA, INAF, IMJS, IMAS, IIKP, IKAI, ICON, IATA.
J = JRPT, JKSW, JKON, JIHD, JPFA, JTPE.

Note:
1. Beberapa saham diatas saat ini dalam keadaan di suspend. Penulis tetap mencantumkan nama saham-saham tersebut agar pembaca tidak terjebak ketika nanti suspensi saham tersebut dicabut. 
2. Saham-saham yang penulis sebut diatas bukan berarti tidak bisa naik karena kalau masalah naik atau tidaknya harga saham terkadang dipengaruhi oleh faktor tertentu diluar hanya valuasinya. Tapi bagi penulis sekalipun harga saham-saham diatas tersebut naik ya berarti bukan rejeki penulis. As simple as that :D
3. Penulis tidak memasukkan saham-saham komoditi karena penulis tidak menguasai saham-saham komoditi, terlalu banyak faktor yang harus diperhatikan dan mempengaruhi harga sahamnya selain fundamental perusahaan yang bersangkutan, seperti harga komoditi dunia, keadaan politik internasional dan kawan-kawannya.

Sampai ketemu di artikel selanjutnya "Saham-saham Tidak Layak Beli (Part 3)" :D.

Rabu, 03 September 2014

Kerjakan Pekerjaan Rumah Anda!

(Baca dari bawah ke atas)

Pagi ini ketika penulis membalas komentar dari seorang teman di idsaham, tiba-tiba muncul seseorang yang entah berasal darimana dengan nickname "BLEDEK" memberikan ulasannya mengenai bursa saham. Membaca tulisannya diatas seakan sangat pesimis terhadap bursa saham (tempat dimana sebagian besar dari kita menaruh uang kita dengan harapan uang tersebut akan memberikan keuntungan di kemudian hari) tapi menurut penulis, hal diatas ada benarnya.

Berdasarkan data yang penulis kumpulkan secara pribadi, 
80% (bahkan lebih) orang yang menceburkan dirinya ke dunia persahaman mengalami kegagalan bahkan kerugian yang fatal. 

Investasi (atau apapun Anda menyebutnya) di bursa saham sejujurnya adalah hal yang rumit tetapi seringkali dibungkus sedemikian rupa sehingga terlihat begitu sederhana dan mudah yaitu tinggal beli di harga bawah dan jual di harga tinggi. Kenyataannya? Jelas tidak seperti yang dibayangkan kebanyakan orang. Bursa saham dipenuhi dengan terlalu banyak kepentingan yang saling berebut untuk memperoleh kemenangan untuk dirinya sendiri dan seringkali dengan berbagai cara :D
Belum lagi investor harus menghadapi hal-hal seperti: 
- aktifitas bandar, 
- tipu-menipu (penulis adalah korban seseorang yang penulis anggap teman), 
- insider dan front running, 
- rumor, 
- corporate action dari emiten bersangkutan
- analisa-analisa (baik teknikal maupun fundamental) yang diterbitkan setiap hari, 
- manipulasi laporan keuangan, 
- bear market-krisis, 
- suspensi yang bisa berakhir kepada delisting suatu saham.

So, kalau begitu kenyataannya, apa yang harus saya lakukan?
Apakah saya harus pensiun dari dunia persahaman?

Jawabannya: Back to basic! Warren Buffett dalam salah satu quote nya memberikan nasihat yang sederhana tetapi sangat berguna:

Do your own homework. Nothing else matters.

Ya, kerjakan pekerjaan rumah Anda! Tidak ada jalan lain. Entah itu berupa teknikal analisis ataupun fundamental analisis, yang terpenting adalah Anda memiliki alasan yang kuat dan jelas mengapa Anda membeli suatu saham. Milikilah rencana trading yang meliputi:
1. dalam kondisi apa dan di harga berapa harus entri
2. dalam kondisi apa dan di harga berapa harus take profit
3. dalam kondisi apa dan di harga berapa harus cutloss/cutprofit jika pendekatan yang kita gunakan tidak berjalan lancar
4. rasio Risk dan Reward yang baik (akan penulis bahas di artikel selanjutnya)
5. evaluasi berkala hasil dari rencana trading Anda

Ok, kira-kira sekian ulasan singkat dari penulis, semoga artikel ini menjadi self reminder bagi yang membacanya dan juga bagi penulis agar tetap disiplin dan mengerjakan pekerjaan rumah kita masing-masing. Harapan penulis agar tidak ada yang berakhir tragis seperti yang BLEDEK sampaikan. Gud luck and happy investing :D

Senin, 01 September 2014

Saham-Saham Tidak Layak Beli (Part 1)

Berawal dari banyaknya saham-saham yang jatuh puluhan persen tanpa sebab-musabab yang jelas (untuk beberapa orang) yang menyebabkan pemain-pemain di bursa mengalami suatu kondisi yang disebut "NYANGKUT", penulis mendapat ide untuk menulis artikel mengenai saham-saham apa saja yang tidak layak beli. 

Beberapa contoh saham-saham yang menurut penulis tidak layak beli beberapa waktu lalu antara lain: 
1. GAMA = dari harga 300an (sampai dengan artikel ini ditulis harganya 53)
2. BAJA = di harga 1600an (sampai dengan artikel ini ditulis harganya 382)
3. SIDO* = di harga 855 (sampai dengan artikel ini ditulis harganya 765)

Penulis sebut tidak layak beli antara lain karena 2 hal mendasar:
1. Fundamental perusahaannya tidak bagus atau
2. Harganya kemahalan

Tujuan artikel ini ditulis karena penulis menyadari bahwa membeli saham yang salah akan menyebabkan 2 hal:
1. Si pembeli menderita kerugian.
2. Membuang-buang waktu karena jika saja kita membeli saham yang benar maka waktu yang kita investasikan (selain modal) akan membawa saham yang kita beli menuju ke target harga yang dituju atau setidaknya memberikan keuntungan untuk kita.

Ok, cukup kata pengantarnya. Here we go :D

List saham dibawah ini sudah di sortir dari ± 500 saham yang listing di BEI berdasarkan closing price per tanggal artikel ini ditulis:
A = AIMS, AKKU, AKSI, ALDO, APEX, APIC, APOL, ARGO, ASMI, ASIA, ARII.
B = BUVA, BUMI, BULL, BTEL, BTEK, BSWD, BSSR, BRAU, BORN, BNBR, BLTA, BMTR, 
     BMAS, BKSW, BINA, BIMA, BHIT, BCIP, BCIC, BCAP, BAJA.
C = CTBN, CSAP, CPRO, COWL, CMPP, CMNP, CITA, CENT.
D = DVLA, DNET, DNAR, DEWA, DEFI, DAVO.
E = ESTI, EMTK, ELTY, ELSA, EXCL.

Note:
1. Beberapa saham diatas saat ini dalam keadaan di suspend. Penulis tetap mencantumkan nama saham-saham tersebut agar pembaca tidak terjebak ketika nanti suspensi saham tersebut dicabut. 
2. Saham-saham yang penulis sebut diatas bukan berarti tidak bisa naik karena kalau masalah naik atau tidaknya harga saham terkadang dipengaruhi oleh faktor tertentu diluar hanya valuasinya. Tapi bagi penulis sekalipun harga saham-saham diatas tersebut naik ya berarti bukan rejeki penulis. As simple as that :D
3. Untuk SIDO, bisa jadi penurunannya sudah agak terbatas tapi kalau penulis disuru beli saham SIDO di harga sekarang ini masih belum mau.

Untuk hari ini, penulis rasa cukup sampai abjad E. Penulis akan melanjutkan list saham-saham lainnya di "Saham-saham Tidak Layak Beli (Part 2)". Jadi jangan lupa BOOKMARK blog ini dan tunggu artikel-artikel lainnya ya :D