Tulisan ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya mengenai saham-saham yang menurut penulis tidak layak beli. Jika pembaca belum membaca artikel yang pertama, ada baiknya pembaca membacanya terlebih dahulu supaya tidak bingung. Semua kondisi dan note di artikel Saham-Saham Tidak Layak Beli Part 1 masih berlaku.
Penulis kembali mengulang bahwa setiap artikel yang penulis tulis mengandung hasil pemikiran dan idealisme penulis terhadap apa yang penulis yakini dalam menilai suatu saham. Penulis meminta maaf jika ada hal-hal yang kiranya tanpa disadari oleh penulis menyinggung pihak-pihak tertentu yang memegang saham-saham yang penulis sebut.
Marilah kita budayakan tindakan saling menerima perbedaan, setiap orang bebas untuk mengutarakan pendapatnya. Setiap investor memiliki jangka waktu berinvestasi dan gaya berinvestasi masing-masing dan penulis mengerti mengenai hal tersebut. Silahkan masing-masing dari kita mengambil tindakan sesuai dengan apa yang kita percayai, jangka waktu investasi kita, dan gaya berinvestasi kita. Penulis tidak sedang berusaha mempengaruhi pembaca, yang penulis tulis anggap saja sebuah ide dan semua keputusan ada di tangan Anda. Yang dapat penulis katakan, penulis menjamin tulisan penulis berasal dari pemikiran yang murni, beralasan (walaupun dalam beberapa hal penulis tidak dapat membuka alasan-alasan tersebut), jujur, dan berintegritas.
Ok, here we go :D
List saham dibawah ini sudah di sortir dari ± 500 saham yang listing di BEI berdasarkan closing price pada saat artikel ini ditulis:
F = FPNI, FORU, FMII, FASW, FAST, FREN.
G = GREN, GPRA, GMCW, GIAA, GSMF.
H = HOTL, HOME, HITS, HERO, HDTX.
I = ISAT, INVS, INTD, INTA, INAF, IMJS, IMAS, IIKP, IKAI, ICON, IATA.
J = JRPT, JKSW, JKON, JIHD, JPFA, JTPE.
Note:
1. Beberapa saham diatas saat ini dalam keadaan di suspend. Penulis tetap mencantumkan nama saham-saham tersebut agar pembaca tidak terjebak ketika nanti suspensi saham tersebut dicabut.
2. Saham-saham yang penulis sebut diatas bukan berarti tidak bisa naik karena kalau masalah naik atau tidaknya harga saham terkadang dipengaruhi oleh faktor tertentu diluar hanya valuasinya. Tapi bagi penulis sekalipun harga saham-saham diatas tersebut naik ya berarti bukan rejeki penulis. As simple as that :D
3. Penulis tidak memasukkan saham-saham komoditi karena penulis tidak menguasai saham-saham komoditi, terlalu banyak faktor yang harus diperhatikan dan mempengaruhi harga sahamnya selain fundamental perusahaan yang bersangkutan, seperti harga komoditi dunia, keadaan politik internasional dan kawan-kawannya.
Sampai ketemu di artikel selanjutnya "Saham-saham Tidak Layak Beli (Part 3)" :D.
3. Penulis tidak memasukkan saham-saham komoditi karena penulis tidak menguasai saham-saham komoditi, terlalu banyak faktor yang harus diperhatikan dan mempengaruhi harga sahamnya selain fundamental perusahaan yang bersangkutan, seperti harga komoditi dunia, keadaan politik internasional dan kawan-kawannya.
Sampai ketemu di artikel selanjutnya "Saham-saham Tidak Layak Beli (Part 3)" :D.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar