Terjemahkan Halaman Ini Ke Bahasa Lain

Rabu, 03 September 2014

Kerjakan Pekerjaan Rumah Anda!

(Baca dari bawah ke atas)

Pagi ini ketika penulis membalas komentar dari seorang teman di idsaham, tiba-tiba muncul seseorang yang entah berasal darimana dengan nickname "BLEDEK" memberikan ulasannya mengenai bursa saham. Membaca tulisannya diatas seakan sangat pesimis terhadap bursa saham (tempat dimana sebagian besar dari kita menaruh uang kita dengan harapan uang tersebut akan memberikan keuntungan di kemudian hari) tapi menurut penulis, hal diatas ada benarnya.

Berdasarkan data yang penulis kumpulkan secara pribadi, 
80% (bahkan lebih) orang yang menceburkan dirinya ke dunia persahaman mengalami kegagalan bahkan kerugian yang fatal. 

Investasi (atau apapun Anda menyebutnya) di bursa saham sejujurnya adalah hal yang rumit tetapi seringkali dibungkus sedemikian rupa sehingga terlihat begitu sederhana dan mudah yaitu tinggal beli di harga bawah dan jual di harga tinggi. Kenyataannya? Jelas tidak seperti yang dibayangkan kebanyakan orang. Bursa saham dipenuhi dengan terlalu banyak kepentingan yang saling berebut untuk memperoleh kemenangan untuk dirinya sendiri dan seringkali dengan berbagai cara :D
Belum lagi investor harus menghadapi hal-hal seperti: 
- aktifitas bandar, 
- tipu-menipu (penulis adalah korban seseorang yang penulis anggap teman), 
- insider dan front running, 
- rumor, 
- corporate action dari emiten bersangkutan
- analisa-analisa (baik teknikal maupun fundamental) yang diterbitkan setiap hari, 
- manipulasi laporan keuangan, 
- bear market-krisis, 
- suspensi yang bisa berakhir kepada delisting suatu saham.

So, kalau begitu kenyataannya, apa yang harus saya lakukan?
Apakah saya harus pensiun dari dunia persahaman?

Jawabannya: Back to basic! Warren Buffett dalam salah satu quote nya memberikan nasihat yang sederhana tetapi sangat berguna:

Do your own homework. Nothing else matters.

Ya, kerjakan pekerjaan rumah Anda! Tidak ada jalan lain. Entah itu berupa teknikal analisis ataupun fundamental analisis, yang terpenting adalah Anda memiliki alasan yang kuat dan jelas mengapa Anda membeli suatu saham. Milikilah rencana trading yang meliputi:
1. dalam kondisi apa dan di harga berapa harus entri
2. dalam kondisi apa dan di harga berapa harus take profit
3. dalam kondisi apa dan di harga berapa harus cutloss/cutprofit jika pendekatan yang kita gunakan tidak berjalan lancar
4. rasio Risk dan Reward yang baik (akan penulis bahas di artikel selanjutnya)
5. evaluasi berkala hasil dari rencana trading Anda

Ok, kira-kira sekian ulasan singkat dari penulis, semoga artikel ini menjadi self reminder bagi yang membacanya dan juga bagi penulis agar tetap disiplin dan mengerjakan pekerjaan rumah kita masing-masing. Harapan penulis agar tidak ada yang berakhir tragis seperti yang BLEDEK sampaikan. Gud luck and happy investing :D

Tidak ada komentar: